Tuesday, July 19, 2011
Susanna Ari Herdi Wibowo
Saturday, July 9, 2011
Eksorsisme 1
DIBUTUHKAN NAMUN DIHINDARI
Gejala orang kerasukan setan semakin marak, namun pelayanan di bidang ini masih amat minim. Sulit ditemukan imam eksorsis. Mengapa para imam enggan berkarya di bidang ini? Pastor Jose Francisco C.Syquia, direktur kantor Eksorsis Keuskupan Agung Manila menjelaskan seluk-beluk masalah eksorsisme kepada 62 imam dari tiga keuskupan baru-baru ini di Lembang Bandung.
Isyu-isyu yang berkaitan dengan setan marak dalam tayangan televisi kita. Hampir semua stasiun televisi memiliki program yang berkaitan dengan dunia mistis. Semuanya dari kalangan non Katolik. Terlepas dari penilaian atas tayangan tersebut, di kalangan Katolik, para imam enggan berkecimpung di bidang yang satu ini. Pastor Jose Francisco C.Syquia mensinyalir bahwa isyu tentang setan ditanggapi secara negatif akibat kurangnya pemahaman dalam bidang ini. Tidak heran bahwa kepustakaan di bidang eksorsisme amat langka sementara di bidang moral dan teologi Katolik begitu berkembang dari waktu ke waktu.
Pastor B. Gatot Wotoseputro Pr, salah satu peserta, membenarkan bahwa selama dalam pendidikan di Seminari, ia tak pernah mendapat kuliah atau informasi apapun di bidang eksorsisme. “Semua yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak alami, termasuk per-setanan, seolah-olah dianggap kuno, dianggap omong kosong!”, ujarnya. Imam projo keuskupan Bogor ini, mengaku kerap kebingungan bila diminta untuk mengusir setan dari umat yang kerasukan.
Dibutuhkan bimbingan yang tepat untuk menjalankan karya pelayanan eksorsisme. Tanpa bimbingan serta pendampingan yang tepat di bidang ini, ada bahaya terjadi penyimpangan serta kesulitan yang tidak perlu.
Kemampuan Mengusir Setan
Ada dua hal yang kerap menjadi persoalan bagi para imam. Pertama, sulitnya menerima gejala-gejala yang tidak alamiah. Yang kedua, imam bimbang akan kemampuan-nya mengusir setan. Ada anggapan, seolah-olah urusan pengusiran setan berlaku hanya bagi imam-imam tertentu saja. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi serta pendampingan.
Secara gamblang, pastor Jose menjelaskan apa yang selama ini mengganjal di hati banyak imam. Pertama tentang gejala yang tidak alamiah. Sejak dahulu hingga kini ada banyak gejala serta penyakit yang tak bisa dijelaskan baik secara medis maupun ilmu pengetahuan. Dan itu nyata. Banyak kasus terjadi bahwa seseorang menderita penyakit serius. Semua dokter sudah angkat tangan. Nyatanya, penyakit itu dapat disembuhkan. Para dokter mengakui kesembuhan itu meskipun tidak mampu menjelaskan secara rasional. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang menderita berbagai gangguan tanpa dapat dijelaskan penyebabnya. Sebagian dari kasus itu disebabkan oleh kuasa roh jahat.
Pastor Jose menggaris bawahi bahwa gejala yang berkaitan dengan dunia roh jahat atau setan bukanlah omong kosong. Dalam kasus semacam itu, menurut Jose, para imam dapat membantu. Imam tertahbis memiliki kemampuan mengusir setan. Dari mana kuasa itu didapat? Kuasa itu berasal dari Yesus sendiri.
Sambil mengutip Injil, Jose mengingatkan bahwa Yesus berulang kali menekankan kemampuan mengusir roh-roh jahat kepada para rasul dan penerusnya (Lk 9:1; Mt.10:8; Mk 3:5). Jose merasa sedih dan prihatin bahwa kisah-kisah yang berkaitan dengan setan di dalam Kitab Suci kerap dianggap sebagai simbolis semata. “Anda merendahkan Kitab Suci bila kisah-kisah itu dianggap tidak nyata!”, tegasnya.
Apa yang dijelaskan Jose tentang kuasa eksorsisme imam tertahbis, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Katekismus Gereja Katolik misalnya, dengan jelas memaparkan bahwa eksorsisme resmi hanya dapat dilakukan oleh seorang imam dengan persetujuan uskup (Katekismus, paragraf 1673). Hal yang senada disebutkan juga di dalam Hukum Gereja (Kanon 1172).
Menyinggung cara pengusiran, Jose menyebutkan bahwa telah tersedia doa-doa dan upacara yang diatur dalam Buku Rituale Romanum. Ritual resmi eksorsisme dibuat pada tahun 1641 dan diperbaharui tahun 1999. “Semua telah tersedia. Saya berharap bahwa para Uskup dan imam mulai menyadari tugasnya di bidang pelayanan yang khas ini”, ujar Jose.
Menjawab pertanyaan seorang imam yang hadir, Jose menjelaskan bahwa lamanya proses pelepasan atau pengusiran sulit untuk ditetapkan. “Pengalaman kami, pengusiran roh-roh jahat dapat berlangsung sebentar namun dapat juga sampai berjam-jam. Ada beberapa penyebabnya. Salah satunya adalah seberapa besar kekuatan setan yang menguasai saat itu”, jelas Jose. Dalam penjelasannya, pastor Jose kerap menggunakan video rekaman yang dibuat oleh tim-nya.
Yang harus diingat oleh seorang eksorsis, focus kita bukanlah pada setan melainkan pada Allah, pada kebaikan dan kerahiman Allah. Karenanya, seorang eksorsis, menurut Jose, tak perlu gentar menghadapi setan manapun. Adapun perlengkapan yang biasa digunakan seorang eksorsis adalah air suci, garam dan salib. Dupa dan minyak zaitun baik juga digunakan sebagai pelengkap.
Menyerang Kesehatan dan Bisnis.
AMOE (Archdiocese of Manila Office of Exorcism) adalah kantor yang dipimpin pastor Jose. Setiap tahun kantornya dapat menangani ratusan kasus. Dalam tim yang dipimpin Jose, terdapat psikiater, dokter, petugas awam selain tentu saja imam. Dokter dan psikiater dibutuhkan untuk ikut mendiagnosa apakah kasus yang menimpa seseorang merupakan gejala medis, psikologis atau memang gejala lain. “Dari 100 kasus yang kami tangani, 90% terbukti mengandung unsur pengaruh setan”, papar Jose. “Setan bisa menyerang serta mempengaruhi kesehatan kita, mulai dari penyakit yang ringan hingga penyakit yang sangat serius. Ada kalanya si korban menderita kesakitan fisik yang luar biasa. Setan juga dapat menyerang pikiran bahkan bisnis kita. Adapun tempat yang disukai setan antara lain toilet, basement, atap rumah, ruang gelap serta kotor”, jelas Jose.
Ada macam-macam sebab mengapa orang dipengaruhi kuasa jahat. Diantaranya adalah akibat terkena mantera jahat, memiliki dosa berat dan tidak menyesalinya. Penyebab lain, si korban berhubungan dengan orang atau tempat jahat. Misalnya, kerap pergi ke dukun atau tukang tenung.
Ada beberapa kiat untuk menangkal serangan setan. Pertama, sering menerima sakramen, menjalani hidup sesuai dengan Injil, melakukan doa-doa termasuk Rosario serta melakukan penyembahan devosi, misalnya pada Bunda Maria.
Waspada Gerakan Baru.
Pastor Jose menjelaskan bahwa dimasa lalu hal-hal yang berkaitan dengan Kuasa Jahat atau roh-roh kerap dikaitkan dengan kepercayaan Animisme. Pada masa sekarang, telah muncul pandangan serta gerakan-gerakan baru yang dapat menyesatkan. Gerakan yang bermuara pada New Age Movement ini patut diwaspadai. Pasalnya, pandangan mereka menarik dan seolah-olah masuk akal. Karenanya, tidak sedikit orang yang menjadi pengikutnya. Padahal, praktek serta pandangan-pandangan gerakan ini jelas bertentangan dengan iman kristiani.
Secara ringkas, gerakan New Age memandang alam semesta sebagai suatu kesatuan organik. Keseluruhan alam semesta dan segala yang ada di dalamnya digerakkan oleh sebuah energi yang diidentifikasi sebagai roh Illahi. Bagi mereka, tuhan adalah sebuah kekuatan/energi yang hidup.
Beberapa contoh praktek New Age yang dikemukakan pastor Jose, antara lain: Astrologi, penyembuhan dengan tenaga prana, penyembuhan lewat Kristal, tukang-tukang ramal, Kartu Tarot dll.
Acara eksorsisme ini sebenarnya merupakan pertemuan para moderator PDKK tiga Keuskupan, yaitu Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bandung dan Bogor. Meski demikian, banyak imam yang bukan moderator PDKK ikut serta. Pertemuan yang berlangsung tiga hari ini dinilai amat bermanfaat bagi para imam yang mengikutinya.
Heri Kartono, OSC (dimuat sebagai Sajian Khusus di Majalah HIDUP edisi 24 Juli 2011)
Eksorsisme 2 (Pastor YC.Abukasman OSC)
PERJUANGAN SELAMA 10 JAM
“Pengalaman mengusir setan paling sulit yang pernah saya alami, berlangsung selama hampir 10 jam. Seorang mahasiswi pelajar ilmu bela diri Merpati Putih kerasukan setan saat mengikuti kenaikan tingkat di Pengalengan. Manifestasinya luar biasa. Ia bersuara berat seperti lelaki, memasang cakar, melotot beringas serta mengancam. Sebelum dibawa ke pastoran, lebih dahulu ia dibawa ke seorang kyai namun tidak mempan. Lewat pergumulan selama 10 jam, barulah mahasiswi tadi dapat dibebaskan”, tutur Pastor YC. Abukasman OSC.
Pastor Abukasman, salah seorang peserta pertemuan Eksorsisme, kerap diminta mengusir setan. “Saya tidak bisa menghitung lagi. Telah sangat banyak pengusiran yang pernah saya lakukan, baik yang sangat sederhana, maupun yang sangat berat seperti yang menimpa mahasiswi itu”, jelasnya.
Menurut pastor Abu, ia biasa melakukan doa pribadi serta menenangkan diri sebelum melakukan suatu pengusiran. “Pertama-tama saya amati dahulu manifestasi yang terjadi pada pasien: apakah penyakit fisik, mental, stress, atau karena sebab lain. Jika memang karena kuasa setan, barulah saya doakan. Saya berdoa dalam batin saja. Tak lupa, saya menumpangkan tangan pada dahinya. Sesudah itu saya membuat tanda salib. Kalau setannya tidak terlalu kuat, maka orang yang sakit itu akan langsung terkulai, tertidur, dan beberapa saat setelah itu sadar kembali”, papar Abukasman.
Tidak jarang pastor Abu melakukan pengusiran setan bersama orang-orang lain. Kelompok yang kerap diminta bantuannya adalah tim doa Kharismatik. Menurutnya, berdoa bersama tim akan sangat membantu meningkatkan kekuatan doa. “Bukankah Tuhan berpesan bahwa jika dua atau tiga orang berkumpul atas nama Yesus, maka kuasa Yesus akan hadir di tengah mereka?”, ujar Abukasman memberi alasan.
Pastor yang berdarah campuran Padang dan Sunda ini mengaku tidak pernah belajar khusus tentang eksorsisme. “Modal saya adalah kuasa tahbisan serta perutusan Kristus untuk menyembuhkan dan mengusir setan!”, kata Abu. Kendati demikian pastor Abu menjelaskan bahwa dirinya memang rajin menambah pengetahuan yang berkaitan dengan eksorsisme. Selain itu, ia juga kerap berlatih meditasi. “Meditasi itu baik untuk melatih kepekaan dan konsentrasi selain juga untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan”, paparnya. Menurutnya, seorang eksorsis bisa merasa capai dan bosan. Karenanya seorang eksorsis diharapkan memiliki ketahanan rohani yang tangguh.
Apa yang dipaparkan pastor Jose Francisco C.Syquia seputar eksorsisme, menurut Abukasman, amat baik. “Penjelasan pastor Jose amat berimbang, baik dari sudut biblis, sejarah, tradisi Gereja, keilmuan maupun dari sudut Psikologis”, tandasnya. “Semoga banyak imam makin terbuka dan bersedia melayani di bidang ini”, imbuh Abukasman.
Heri Kartono, OSC (dimuat sebagai Sajian Khusus di Majalah HIDUP edisi 24 Juli 2011)