Wednesday, February 27, 2008

Dari Dapur ke Dapur


Sr. Celine CB.

 

DARI DAPUR KE DAPUR 

Orang yang selalu berurusan dengan makanan, biasanya berbadan subur. Hal ini tidak berlaku untuk Sr. Celine CB. Suster asal Magelang ini justru berbadan ramping bahkan cenderung kurus. Bulan Juli 2006 ini, tepatnya tanggal 29, suster berwajah teduh ini merayakan 50 tahun hidup membiara. Sebagai seorang biarawati tugasnya hampir selalu di dapur. Kalaupun ia berpindah tempat, itu hanya berarti pindah dari dapur yang satu ke dapur yang lain.

Suster yang tidak banyak bicara ini pernah lama bertugas sebagai kepala dapur RS.Boromeus, Bandung membawahi lebih dari 40 karyawan. Waktu itu, ia masih sempat juga mengurus makanan para frater projo Keuskupan Bogor yang kuliah di Bandung. “Bagaimana suster bisa mengurus dapur Rumah Sakit dan dapur para frater sekaligus?”. Mendengar pertanyaan ini Sr.Celine menjawab tenang: “Ah, itu kan hanya soal koordinasi saja. Asal kita bisa bekerja sama dengan para karyawan, hal itu selalu bisa diatur!”, jawabnya.

Ketika ditanya kiat menghadapi beragam karyawan yang berbeda, Sr.Celine menjelaskan: “Yang penting kita musti menghargai serta memperlakukan mereka secara adil. Saya selalu berusaha memperlakukan mereka sama, tidak pilih kasih”, ujarnya meyakinkan.

Perayaan 50 tahun biasanya dirayakan secara meriah. Namun Suster yang kini tinggal di biara St.Anna, Jogya ini memilih suatu peringatan sederhana, tanpa pesta. “Jogya sedang menderita karena gempa, bagaimana mungkin saya bisa berpesta pada saat seperti ini?”, jelasnya penuh pengertian.

Di biara St.Anna, Sr. Celine juga bertugas di dapur. Suster yang fasih berbahasa Sunda ini tidak pernah menyesal berkarya di dapur. Ia selalu menjalankan tugas dapurnya dengan kesungguhan hati, sebagaimana ia menjalani hidup religiusnya.

Profisiat suster!

Heri Kartono.

(Dimuat di HIDUP).

1 comment:

Lucas Nasution said...

Kalaupun ia berpindah tempat, itu hanya berarti pindah dari dapur yang satu ke dapur yang lain.

jangan lupa - Napoleon konon kalah di Rusia karena soal perut
Dalam pacuan mencapai kutup selatan, Scott kalah dari Amundsen karena soal logistik [Scott membawa kuda poni, Amundsen membawa huski -baca juga:http://en.wikipedia.org/wiki/Roald_Amundsen]

dapur adalah tempat strategis. Keluarga terutama adalah mereka yang santap bersama - dan santap berkait dengan dapur
kita bekerja supaya dapur ngebul dan kalau lapar kepala tidak bisa bekerja

kata ketua Mao, seribu langkah dimulai dengan 1 langkah - dan seribu rencana besar dimulai dengan pertanyaan logistik - dapur !