Tuesday, June 3, 2008

San Giorgio al Velabro.


 

GEREJA PERKAWINAN SEPANJANG TAHUN

Anda berniat untuk kawin?  Datanglah ke gereja San Giorgio al Velabro di pusat kota Roma. Di gereja  ini banyak dilangsungkan perkawinan, khususnya pada musim semi dan musim panas. Gereja tua ini dibangun pada abad ke VI, pada saat Paus Leone II (682-683) bertahta. Lonceng gereja yang menjulang tinggi dan berbentuk amat klasik, dibangun belakangan, yaitu antara abad 12-13.  Bentuk gereja yang sekarang ini adalah hasil pemugaran pada tahun 1920.

Dibanding gereja-gereja lain yang bertebaran di kota Roma, San Giorgio tergolong gereja yang amat sederhana tanpa banyak ornamen bagian dalamnya. Kendati demikian, gereja ini amat laku untuk perkawinan. Konon ada legenda bahwa menikah di gereja ini perkawinannya akan langgeng. Percaya atau tidak namun dalam setahun ada lebih dari 200 pasang menikah di sini. Padahal, gereja ini hanyalah salah satu dari 24 gereja yang ada di paroki Santa Maria in Campetelli Roma. Perkawinan di gereja San Giorgio nyaris ada sepanjang tahun, kecuali masa Pra-Paskah. Orang Italia lebih senang memilih hari Sabtu atau Minggu untuk perkawinan, kadang-kadang juga hari biasa. Namun, hari Selasa dan Jumat tidak akan pernah dipilih, karena hari yang sial untuk perkawinan, menurut kepercayaan mereka. Orang Italia juga percaya bahwa tanggal 17 adalah angka yang buruk untuk perkawinan sedangkan angka 13 tidak jadi masalah!.

Gereja San Giorgio tidak sekedar nama saja. Di gereja ini tersimpan juga relikwi dari Santo Giorgio yang dipindahkan ke gereja ini pada jaman Paus Zakharia tahun 749. Kendati kecil dan tua, San Giorgio dianggap sebagai salah satu peninggalan amat berharga bagi Italia. Karenanya tidak heran, ketika Mafia Sicilia hendak menarik perhatian publik, salah satu sasaran bom mobil mereka adalah gereja ini. Itu terjadi  tanggal 27 Juli 1993. Sebuah bom mobil yang diparkir disamping gereja diledakkan tengah malam dan menghancurkan seluruh bagian depan gereja dan sebagian dari rumah pastor yang terletak di sebelahnya. Pada saat yang sama, bom juga meledak di Basilika Lateran, ketedralnya kota Roma. Teror bom itu sendiri merupakan reaksi kemarahan para mofioso Sicilia atas kecaman keras dari Paus Yohanes Paulus II terhadap kelompok ini pada kunjungannnya ke Palermo/Sicilia bulan Mei 1993. Akibat ledakan ini, gereja ditutup untuk perbaikan yang berlangsung selama 3 tahun penuh. Sungguh mengagumkan bahwa para ahli dapat mengembalikan gereja pada bentuknya yang semula dari kepingan2 yang tersisa.

Sejak tahun 1938 Ordo Salib Suci dipercaya oleh Vatikan (diwakili oleh Luigi Sincero, kardinal yang bertanggung jawab atas gereja ini)  sebagai pengelola gereja San Giorgio. Para rohaniwan Salib Suci menempati bangunan yang berdampingan dengan gereja. Pada tahun 1982, Lambert Graus, Jenderal OSC pada saat itu, menetapkan rumah di Roma ini sebagai pusat sekaligus tempat tinggal Jenderal Ordo Salib Suci sampai sekarang ini. Para imam OSC yang studi lanjut di Roma, biasanya tinggal di rumah ini. Sekarang ini pastor Anton Subianto OSC tinggal di sini. Sejak semester yang lalu ia studi S3 bidang Filsafat di Universitas Lateran, Roma.

(H.Kartono, dimuat di majalah KOMUNIKASI edisi…..2006).

No comments: