Wednesday, June 4, 2008

Sr. Rina Rosalina, MC



MENJAGA KESEIMBANGAN ANTAR REGIO

Sejak thn 2000 Ia dipilih sebagai ekonom di kongregasinya. Ia adalah orang pertama dari kawasan Asia untuk posisi ini. Bagaimana hingga ia dipercaya mengatur keuangan tarekat yang memiliki lebih dari 600 anggota dan tersebar di 14 negara?

Sr. Rina Rosalina adalah sosok yang berpembawaan tenang. Ia mengerjakan segala tugasnya tanpa banyak cakap. Tugas utamanya adalah mengatur seluruh keuangan tarekatnya. Sistem keuangan kongregasi Misionaris Claris, dimana Sr.Rina menjadi anggotanya, bersifat sentralisasi. Itu berarti semua keuangan diatur dari pusat. Rinalah yang paling bertanggung-jawab, menerima laporan serta mengupayakan pengaturan yang adil, baik bagi regio yang berkelimpahan maupun yang pas-pasan. Ia musti peka agar para suster yang bekerja di wilayah yang miskin, seperti di India, mendapat bantuan yang memadai. Dengan kata lain, Rina harus pandai-pandai menjaga keseimbangan bidang finansial antar Regio (wilayah).

“Sistem sentralisasi membutuhkan seorang ekonom yang selain cakap juga memiliki kepekaan serta kebijaksanaan. Suster Rina selama ini telah menjalankan tugasnya sebagai ekonom tarekat dengan baik”, ujar Sr. Sisilia Rizky Indriani MC, rekan Rina.

Mengejutkan.

Sr. Rina Rosalina dilahirkan di Bandung (26/12/60). Ia merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Roesniawan (alm) adalah seorang wiraswasta-wan sementara Ana, ibunya, adalah seorang ibu rumah tangga biasa.  Tentang ayahnya, Rina memberi komentar: “Ayah saya rajin dalam kegiatan di Gereja. Ia mengenal dengan baik para pastor yang bertugas di paroki kami”, ujarnya. 

Sejak kecil Rina senang bergiat di lingkungan gereja. Ia pernah aktif di kelompok Anak-anak Yesus (semacam Sekolah Minggu); Legio Maria serta Koor Gita Remaja di paroki Bunda Tujuh Kedukaan, Bandung. Waktu kecil, ia senang bila melihat seorang suster dengan jubahnya. Namun, cita-cita untuk menjadi suster belum ia rasakan. Keinginannya untuk masuk biara, baru ia rasakan amat kuat pada tahun terakhir di SMA. Pada waktu itu Rina sekolah di SMA St. Aloysius Bandung. Masih teringat, saat pertama kali ia mengemukakan keinginannya itu, teman-temannya merasa terkejut. Sebenarnya tidak hanya teman-teman di sekolah, keluarga besarnya juga terheran-heran. “Dari keluarga kami, baik dari pihak nenek maupun kakek, tidak ada yang pernah menjadi rohaniwan/wati. Karena itu, kami semua terkejut”, kenang Agatha Liliana, kakak kandung Rina. 

Sejak itu Rina mulai serius mencari info tentang biara. “Secara kebetulan saya melihat poster mengenai hari panggilan. Saya lalu menulis surat ke Pastor Joseph Diaz Viera SVD, direktur KKI saat itu. Dari beliaulah saya mendapat alamat Misionaris Claris. Sayapun mulai berkontak dengan para suster MC baik yang di Madiun maupun yang di Surabaya”, paparnya. Akhirnya, pada bulan Maret 1981, Rina resmi menjadi postulan Kongregasi Misionaris Claris di Madiun.

Pengalaman Internasional.

Tahun 1986 hingga 1990, tarekat menugaskan Rina kuliah di Universitas Widya Mandala, Surabaya bagian akutansi hingga S1. Selesai kuliah, Rina ditempatkan di Rumah Sakit Santa Clara Madiun di bagian administrasi. Sejak itu ia tak pernah lepas dari urusan finansial.

Rina rupanya memang berbakat dalam urusan keuangan. Semua tugas yang ia terima, ia selesaikan dengan baik. Melihat kemampuannya yang menonjol di bidang keuangan, Rina ditarik ke Roma (1996) untuk menimba pengalaman lebih luas. Tak lama kemudian, ia diangkat sebagai bendahara Regional dan tinggal di Pamplona, Spanyol. Di tempat barunya, meskipun dengan budaya serta bahasa berbeda, ia cepat menyesuaikan diri. Rina diakui pandai mengatur waktu, kerjanya efektif. Para suster sering terkagum-kagum melihat kecepatannya dalam melakukan sesuatu.

Sebagai bendahara regional yang bertanggung-jawab atas wilayah Spanyol, Rina telah menunjukan kinerja yang memuaskan. Karena itulah, dalam Kapitel Jenderal (2000), Rina terpilih sebagai Ekonom Umum dengan suara bulat. Menjadi bendahara yang bertanggung jawab atas seluruh keuangan kongregasi, sungguh merupakan suatu kehormatan sekaligus tantangan baginya. Ia merasa terharu karena para suster memberi kepercayaan penuh atas tugas penting tersebut. Iapun meninggalkan Pamplona untuk menempati pos barunya di Roma 

Tahun 2002, Madre Teresa Botello Uribe, pimpinan umum saat itu, meninggal dunia. Setahun kemudian (April 2003) diadakan Kapitel Jenderal, untuk memilih penggantinya. Madre Julia Meijueiro Morosini terpilih sebagai Jenderal baru. Pada saat yang sama, Rina terpilih kembali sebagai Ekonom Umum, hingga kini.

Bertindak Tepat Pada Waktunya.

Sr. Rina adalah Ekonom Umum pertama yang berasal dari kawasan Asia. Tarekatnya, Misionaris Claris, merupakan kongregasi internasional. Anggotanya berjumlah lebih dari 600 orang, tersebar di 14 negara, antara lain: Spanyol, Mexico, Jepang, Amerika Serikat, Nigeria, India, Korea, Rusia, Indonesia. Rina menguasai bahasa Spanyol, Italia serta Inggris. Kemampuan berbahasanya ini amat menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai Ekonom Umum.

Sebagai seorang ekonom, Rina diakui memiliki kemampuan membuat kalkulasi finansial secara tepat. Kepandaiannya ini tentu saja amat menguntungkan tarekat. Dalam soal pengeluaran dana, Rina dikenal strict, amat berhati-hati. Kendati demikian, ia tak akan segan-segan untuk mengeluarkan dana kalau memang diperlukan. Selain itu, Rina dikenal sebagai sosok yang disiplin  dan bisa tegas. Bila ada yang tidak beres, Rina tak sungkan untuk menegur.

Madre Julia Meijueiro Morosini, pimpinan umum, merasa puas dengan kinerja Rina. “Saya merasa puas dan berterima kasih bahwa ia mampu menunaikan tugasnya dengan sangat baik”, ujar Madre saat diminta komentarnya. Masih menurut Madre, Rina adalah sosok yang sabar dan amat bertanggung-jawab pada tugas yang dipercayakan padanya. “Sebagai ekonom, selain setia dan jujur, Sr. Rina sangat tahu bertindak tepat pada waktunya!”, tambah Madre Julia dengan nada bangga.

Lumpia dan Lasagna.

Kendati menduduki jabatan penting, Rina tetap berpenampilan sederhana. Ia dapat bergaul dengan siapa saja tanpa canggung. Tak heran bahwa ia memiliki banyak sahabat. Di luar tugas resminya sebagai ekonom, Rina kerap melakukan kegemarannya: merangkai bunga, memasak serta berenang. Tanpa diminta, ia sering membantu suster yang bertugas merangkai bunga di kapel. Dalam soal masak ia juga piawai.  Secara khusus, ia dikenal pandai membuat Lasagna serta Lumpia. 

Pada tanggal 22 Mei yang lalu, Rina merayakan pesta perak hidup membiara di komunitasnya, Roma. Dua suster lain, yaitu Sr. Ileana Rivera Pereira dan Sr. Maria del Dulce Nombre Lomeli juga merayakan pesta yang sama. Rina merasa bahagia bahwa ia telah menjalani hidup membiara selama 25 tahun dengan baik. Kebahagiaan-nya menjadi sempurna karena dua orang kakaknya dari Bandung, Gerarda Rosana serta Agatha Liliana datang, ikut merayakan hari istimewa tersebut.

Sr. Rina Rosalina, dengan bakatnya, dapat mengelola keuangan kongregasinya dengan baik. Ia tahu bahwa keuangan bisa menjadi berkat, sejauh digunakan dengan tepat, mewujudkan misi luhur tarekatnya.

Heri Kartono, OSC. (Dimuat di majalah HIDUP edisi 22 Juni 2008).

 

 

7 comments:

Rosiany T.Chandra said...

....menjadi tulisan yg sangat dinamis dan luwes.
Selamat ya Romo.Juga utk Sr.Rina selamat,semoga sukses selalu!Aku kenal dgn Dr.Andri&Dewi

Salam

Heri Kartono said...

Thanks ya atas supportnya. Tulisan ini beberapa kali di-revisi. Maklum, nara sumbernya amat hemat dengan info dan jarang buka E-mail.
Masih lumayan akhirnya selesai dan konon akan segera dimuat di HIDUP.
Salam,
HK.

Rosiany T.Chandra said...

Selamat ya,sudah terbit di HIDUP terbaru.Judulnya diganti anda apa oleh redaksi ya?

Salam

Heri Kartono said...

Judulnya diganti oleh Redaksi.
Redaksi memang berhak untuk mengganti judul atau meng-edit tulisan.
Trims atas perhatiannya.
HK.

Anonymous said...

Mo Heri,

Nama saya Antonius BW,dari paroki Santa Anna Jakarta Timur.
Hari ini (Rabu, 340 Juli 2008) kami baru saja misa bersama dengan Madre Jendral di Rumah Doa Guadalupe yang berada di lingkungan paroki dan dikelola oleh suster2 MC.

Saat ini pembangunan rumah doa Guadalupe sedang dalam tahapan renovasi/pembangunan kembali.

Demikina sekilas 'laporan kami.

Salam hormat dari Jakarta.

Antonius BW
(antonbw@gmail.com)

Heri Kartono said...

Hallo Antonius,
Trims atas perkenalannya.
Semoga renovasi/pembangunan berjalan lancar.
Salam hormat untuk Madre Jendral.
HK.

Anonymous said...

Salam buat Sr. Rina Ya Romo.. dari andris surabaya