MENYIMPAN BANYAK KENANGAN
Bangunan yang satu ini agak unik. Semula dimaksudkan sebagai makam keluarga. Dalam perkembangannya, pernah dijadikan benteng sekaligus markas tentara; pernah menjadi istana Paus tapi juga pernah dijadikan penjara. Kini gedung ini berfungsi sebagai museum. Itulah Castel Sant’Angelo.
Castel Sant’Angelo adalah bangunan tinggi berbentuk silinder, terletak di tepi sungai Tiber, hanya beberapa ratus meter dari Basilika Santo Petrus. Bangunan yang menjadi terkenal kembali lewat novel Dan Brown, Angels and Demons ini, dibangun antara tahun 135-139 atas perintah kaisar Hadrian. Semula bangunan ini dimaksudkan sebagai makam keluarga. Kaisar Hadrian yang meninggal tahun 138 memang dimakamkan di tempat ini bersama istrinya, Sabina. Demikianpun anak angkatnya, Lucius Aelius dimakamkan di tempat yang sama. Kaisar-kaisar sesudahnya juga dimakamkan di tempat ini. Menurut catatan, yang terakhir dimakamkan di tempat ini adalah Caracalla, tahun 217.
Di depan Castel Sant’Angelo, dibangun jembatan yang membelah sungai Tiber (disebut Ponte Sant’Angelo). Pembangunan jembatan ini juga dimulai pada masa kaisar Hadrian. Dalam perkembangannya kemudian, jembatan ini dihias dengan pelbagai patung para malaikat yang indah. Pada tahun 1753 sebuah patung besar Malaikat Agung Mikhael, karya seniman Peter Anton von Verschaffelt ditempatkan di puncak bangunan. Patung ini menggantikan patung sebelumnya (karya Raffaello di Montelupo) yang diletakkan di tempat yang sama. Patung karya Raffaello tersebut kini bisa kita saksikan di salah satu ruang dalam.
Castel Sant’Angelo mengalami kerusakan lumayan parah ketika Flavius Augustus Honorius menyerbu dan menjadikan gedung ini sebagai benteng sekaligus markas tentaranya tahun 401.
Pada abad ke 14, Paus Nicholas III menjadikan bangunan ini menjadi istana. Tidak hanya itu, sebuah jalan tembus dibuat khusus yang menghubungkan Castel Sant’Angelo dengan Basilika St.Petrus. Jalan yang disebut Passeto di Borgo ini pernah menyelamatkan Paus Clement VII dari serangan brutal para penjarah tahun 1527. Sesudah itu, Paus Paulus III menjadikan bangunan ini menjadi semacam apartemen yang mewah; untuk meyakinkan bahwa Paus mendapat tempat yang layak bila ada penyerbuan lagi.
Paus pernah juga menjadikan Castel Sant’Angelo sebagai penjara. Salah seorang yang pernah dipenjara di tempat ini adalah Giordano Bruno, seorang imam, filsuf dan astrolog sekaligus. Bruno dipenjara (selama 6 tahun) karena pemikiran teologisnya dianggap menyimpang dari ajaran resmi gereja.
Kini bangunan tua yang megah ini dijadikan sebagai Museum Nasional. Saat mengunjungi Castel Sant’Angelo, kita seakan-akan diajak melihat pelbagai kenangan masa lalu orang Roma: yang baik, yang indah maupun yang buruk.
Orang-orang Roma juga manusia, seperti kita semua!
Heri Kartono (Dimuat di Majalah KOMUNIKASI edisi…)
No comments:
Post a Comment