Saturday, April 5, 2008

Jackie Chan Melayat Paus.


“JACKIE CHAN” MELAYAT PAUS

Saat Paus Yohanes Paulus II meninggal dunia, pelayat yang datang luar biasa banyaknya. Lebih 2 juta orang memasuki kota Roma. Penjagaanpun amat ketat. Untuk memasuki Basilika Santo Petrus, dimana jenasah dibaringkan, merupakan perjuangan tersendiri.  Banyak pelayat sesudah berdesakan selama 12 jam, baru sampai di depan jenasah. Saya dan dua rekan juga mengalami hal itu, terjebak lautan manusia.

Waktu itu, Rabu (6/4/2005) malam, rombongan Presiden AS George W Bush datang melayat ke Vatikan. Antrian pelayat umum untuk sementara dihentikan. Penjagaan dari pihak polisi menjadi berlipat ganda. Semua akses jalan menuju Basilika ditutup dan dijaga polisi. Beberapa orang mencoba masuk dengan berbagai dalih, termasuk saya, tapi tidak diijinkan.

Tiba-tiba seorang Tionghoa, gagah, dengan wajah serius minta ijin kepada polisi untuk masuk ke Basilika. Dengan meyakinkan dia menunjukkan kartu identitas lengkap dengan foto; namun semua keterangan tertulis dalam bahasa Mandarin. Ia juga berbicara dalam bahasa Mandarin. Tentu saja pak polisi kebingungan, tidak mengerti. Namun, melihat gaya Si Tionghoa yang meyakinkan sebagai orang penting, polisi akhirnya mengijinkan dia masuk. Ketika melihat ada yang diijinkan masuk, polisi lain, temannya, bertanya: “Chi è?” (Siapa dia?). Dengan enteng polisi yang ditanya menjawab sekenanya: “Jackie Chan!”.

Saya dan kawan saya tertawa terpingkal-pingkal mendengar jawaban asbun itu!

(Heri Kartono. Dimuat di Kompas Cyber: 08/04/2005).

3 comments:

Rosiany T.Chandra said...

Kog bisa lolos ya si "Jackie Chan"nya?Bukannya penjagaan ketat

Heri Kartono said...
This comment has been removed by the author.
Heri Kartono said...

Memang lihai dia, "LIHAI NGAPUSI" pak polisi. Waktu itu saya dan pastur Anton OSC spontan tertawa terbahak-bahak di depan para polisi. Mereka juga ikut tertawa....